 |
| Photo by Toru Yamanaka/AFP/Getty Images |
Di Jepang, hampir 40 persen dari para jomblo berusia 20-an dan 30-an tidak ingin memiliki pasangan romantis dengan banyak panggilan hubungan yang “membosankan.” Menurut sebuah survei permerintah yang dirilis hari senin (22/06/2015).
Dilansir japantimes.co.jp survei ini dilakukan oleh Kantor Kabinet melalui internet dan surat antara bulan Desember dan Januari lalu, meliputi 7.000 orang berusia 20 hingga 39 tahun. Dengan menerima 37,8 persen tanggapan yang valid.
Dari responden yang valid itu, 37,6 persen mengatakan mereka tidak ingin pasangan romantis, sementara 60,8 persen menyuarakan kepentingan dalam hubungan tersebut.
Angka-angka yang dilaporkan dalam kertas putih tahunan pemerintah itu mendiskusikan langkah-langkah untuk memerangi angka kelahrian yang rendah di negeri Sakura yang saat ini mulai mengkhawatirkan.
Dari jumlah tersebut, 28,8 persen mengatakan mereka belum menikah dan tidak dalam hubungan yang romantis. Dari mereka, 39,1 persen adalah wanita dan 36,2 persen pria mengatakan tidak ingin pasangan yang romantis.
Survei tersebut juga menemukan bahwa mereka yang berpenghasilan rendah kurang tertarik dengan hubungan yang romantis.
Dengan sebagian responden diperbolehkan untuk memberikan beberapa jawaban lebih, 46,2 persen menyebut hubungan itu menyusahkan.
Hal ini diikuti oleh 45,1 persen mengatakan mereka ingin lebih memprioritaskan hobi dan 32,9 persen memprioritaskan kerja dan belajar mereka ketimbang hubungan yang romantis.
Kertas putih itu juga menunjukan bahwa semakin meningkatnya orang Jepang pada usia 50 tahun yang belum pernah menikah sama sekali.
Untuk menghadapi angka kelahiran yang rendah, pemerintah Jepang telah berjanji untuk memberikan dukangan semua tahap kehidupan individu, mulai dari pernikahan, kehamilan hingga membesarkan anak.
Apakah teman-teman bersedia untuk jadi solusi dari rendahnya angka kelahiran di Jepang? silahkan ke Jepang.
Sumber: japantimes.co.jp
0 Comments
